Sabtu, 13 Juli 2013

Sudahkah kita ber-TOLERANSI terhadap sesama?

Kadang suka nyebut deh dalam hati, kalo ngeliat orang yang merasa dirinyalah yang paling pintar, "Ya Allah...jauhkanlah Hamba dari sifat yang demikian"
Paling sedih kalo yang kita alami bersifat sombong dalam ilmu AGAMA.

Ketika merasa bahwa pakaian kita paling syar'i, berhijab tandanya sudah bebas api neraka. Padahal hijab adalah kewajiban, jadi tidak usah merasa paling hebat kalo sudah berhijab dan memandang rendah kepada mereka yang belum berhijab. 

Tidak usah pula merasa paling suci ketika merasa dirinya telah berhijab sempurna dan menghina dina yang masih memakai hijab berazaskan trend. Lebih baik doakan...doakan mereka agar diberi hidayah kesempurnaan dalam memenuhi tuntunan syar'i, malaikat pun akan meng-aamiini dan mendoakan kembali kepada kita.

Mungkin karena saya tinggal di daerah yang muslim adalah minoritas (baca : Kelapa Gading) jadi kepekaan terhadap toleransi beragama menjadi lebih sensitif. Justru disini terasa sekali harmonisnya. Di pusat  perbelanjaan terdengar alunan nasyid dan supermarketnya menjajakan hidangan berbuka seperti cincau, kolang-kaling, kurma, dan lain-lain. Penghuni Kelapa Gading, yang mayoritas adalah etnis tionghoa, terlihat suka cita ikut memilih kurma. Begitu pula pada saat menjelang Idul Fitri, mereka ikut riang memilih ketupat dan juga beli ayam kampung untuk di buat opor. Kebebasan ART mereka untuk beribadah pun terlihat pada penuhnya masjid dan musholla sekitar rumah kami pada saat Taraweh. Saat lebaran tiba, kami gak sungkan mengirimkan  ketupat lebaran, sayur opor dan rendang, buat tetangga.

Suasana ramadhan kami mungkin tidak seramai di komplek-komplek muslim lainnya, membangunkan sahur secara keliling komplek dengan bunyi-bunyian ataupun takbiran keliling dengan memukul beduk. Ya...kemeriahan itu tidak kami rasakan, namun kami rasakan kesyahduan toleransi beragama, sejatinya apa yang tertuang dalam Surat Al-Kafirun :

Translation of the HOLY QUR’AN – 109.Surat Al-Kāfirūn (The Disbelievers) – سورة الكافرون


Surat Al-Kāfirūn (The Disbelievers) - سورة الكافرون
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
[In the Name of ALLAH, the ENTIRELY MERCIFUL, the ESPECIALLY MERCIFUL]

109:1
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
Pronunciation
Qul ya ayyuha alkafiroon
Translation
Say, “O disbelievers,
Tafsir al-Jalalayn
Say: ‘O disbelievers!
109:2
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
Pronunciation
La aAAbudu ma taAAbudoon
Translation
I do not worship what you worship.
Tafsir al-Jalalayn
I do not worship, at present, what you worship, of idols,
109:3
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
Pronunciation
Wala antum AAabidoona maaAAbud
Translation
Nor are you worshippers of what I worship.
Tafsir al-Jalalayn
and you do not worship, at present, what I worship, and that is God, exalted be He, alone,
109:4
وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
Pronunciation
Wala ana AAabidun maAAabadtum
Translation
Nor will I be a worshipper of what you worship.
Tafsir al-Jalalayn
nor will I worship, in the future, what you have worshipped,
109:5
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
Pronunciation
Wala antum AAabidoona maaAAbud
Translation
Nor will you be worshippers of what I worship.
Tafsir al-Jalalayn
nor will you worship, in the future, what I worship: God knew that they would never become believers (the use of [the inanimate] mā, ‘what’, to refer to God is meant to counter [the reference to ‘what thing’ they worship]).
109:6
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Pronunciation
Lakum deenukum waliya deen
Translation
For you is your religion, and for me is my religion.”

Terhadap saudara kita yang berbeda keyakinan saja di tuntun untuk berTOLERANSI, apalagi untuk saudara seIMAN. Janganlah perbedaan khilafiyah, menjadi jurang pemisah antara kita. Begitu mudahnya mengkafirkan saudara seIman, padahal sesungguhnya ilmu untuk ber-ukhuwah lah yang harus ditingkatkan, baik dari segi berdakwah maupun dari segi beribadah.

-sedikit coretan untuk secercah harapan ukhuwah islamiyah

Lieni Oktora Nara - Independent Oriflame Director
081317515847
2A79D48A
http://www.wajibkaya.tk/
http://www.lieniluarbiasa.blogspot.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar